Bapak?
Apa kabar Bapak disana?
Semoga Bapak bahagia di sisi Allah SWT. Amin.
Bapak, aku sangat sangat sangat merindukanmu.
Dulu aku sangat ingin menjadi seorang Dokter, tapi karena ketakutanku dan beberapa hal, aku menahan diri.
Akhirnya aku memilih menjadi calon guru biologi. Aku bahagia menjadi guru biologi. Aku memiliki banyak teman baik, aku mendapat keluarga baru di perantauan, aku mendapat banyak ilmu, aku mendapatkan kasih sayang dari orang di sekitarku, aku memiliki siswa yang membuatku bahagia. Aku bisa bertahan di Pendidikan Biologi. Aku bisa berjuang sejauh ini, Pak. Terima kasih untuk motivasimu yg tiada hentinya sampai sekarang.
Ada banyak drama korea, dan entah kenapa genre medical adalah yang paling tak sukai.
Bapak, seandainya aku menjadi dokter, dapatkah aku menjagamu? Dapatkah aku hingga nanti menjaga Ibu? Menjaga anggota keluarga yang lain?
Dulu aku masih belum tahu apa-apa saat Bapak pergi. Pergi untuk selamanya. Selalu terngiang andai-andai "Jika aku seorang dokter". Aku masih ingat saat-saat Bapak kritis. Aku masih sangat ingat. Kenapa aku ndak bisa apa-apa? Kenapa? Karena aku bukan dokter.
Aku tidak berharap dokter dapat menyembuhkan pasiennya. Aku hanya berharap ada dokter yang berjuang bersama pasiennya. Dan aku ingin berjuang bersama Bapak.
Semuanya sudah berlalu, sudah 6 tahun berlalu. Aku merindukanmu Pak.. Aku rindu memanggil nama Bapak.. Aku rindu selalu ada Bapak bersamaku..
Kembali lagi aku harus sadar, semua takdir sudah ditentukan Allah.. Ikhlas Rul :') Karena ini memang jalan terbaik untuk Bapak dan untukku. Untuk keluargaku.
Day by Day
My World, My Life, Myself ♥
Saturday, 15 October 2016
Tuesday, 11 October 2016
I am your Sun
Terima kasih sudah memilih filosofi bunga matahari sedangkan aku memilih filosofi gelas.
Terima kasih karena terus melihatku, meskipun ada banyak benda lain yang mengisi dunia ini.
Terima kasih telah mengisi langit bersamaku.
Friday, 30 September 2016
Namanya Ibu siapa?
Tiba-tiba merindukan blog ini dan ingin menuliskan cerita.
Semester 7 telah berjalan dan saatnya PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) bagi kami mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Calon guru, iya kami sedang berjuang, menimba ilmu dan berlatih untuk bisa menjadi guru. Terima kasih untuk kesempatan ini ya Allah. Alhamdulillah.
Mungkin beberapa pihak masih memandang kami setengah mata, namun pilihan ini sudah ku pertimbangkan baik-baik saat memilihnya. Saat PPL ini aku merasakan hal yang luar biasa dari pilihan yang telah ku pilih.
Bu Mus dalam Laskar Pelangi adalah salah satu sosok yang membuatku tersentuh dan tertarik dengan pekerjaan menjadi guru. Beliau mengajar dengan tulus dan begitu bahagia. Apakah mengajar bisa mendatangkan kebahagiaan? Aku penasaran.
Terima kasih Bu Mus untuk inspirasinya.
Alhamdulillah selama PPL ini aku mendapatkan kesempatan mengajar di SMA N 1 Surakarta, yang terkenal sebagai sekolah pling favorit di Surakarta. Aku mengakui input siswa yang luar biasa.
Semester 7 telah berjalan dan saatnya PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) bagi kami mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Calon guru, iya kami sedang berjuang, menimba ilmu dan berlatih untuk bisa menjadi guru. Terima kasih untuk kesempatan ini ya Allah. Alhamdulillah.
Mungkin beberapa pihak masih memandang kami setengah mata, namun pilihan ini sudah ku pertimbangkan baik-baik saat memilihnya. Saat PPL ini aku merasakan hal yang luar biasa dari pilihan yang telah ku pilih.
Bu Mus dalam Laskar Pelangi adalah salah satu sosok yang membuatku tersentuh dan tertarik dengan pekerjaan menjadi guru. Beliau mengajar dengan tulus dan begitu bahagia. Apakah mengajar bisa mendatangkan kebahagiaan? Aku penasaran.
Terima kasih Bu Mus untuk inspirasinya.
Alhamdulillah selama PPL ini aku mendapatkan kesempatan mengajar di SMA N 1 Surakarta, yang terkenal sebagai sekolah pling favorit di Surakarta. Aku mengakui input siswa yang luar biasa.
Assalamu'alaykum..
Perkenalkan saya PPL Biologi dari UNS
Nama saya Nurul Syamsiyah
Bisa kalian panggil Bu Nurul saat pembelajaran
dan kalian panggil Mbak Nurul saat di luar kelas
Begitulah sekilas perkenalan saya di kelas. Murid-murid antusias dan saya bahagia. Bahagia? Iya saya merasa bahagia meskipun hal tersebut mungkin dianggap sangat sederhana. Selama PPL saya menemukan siswa yang antusias bertanya, aktif di kelas, tiba-tiba menghubungi secara personal chat, menerima materi saya dan memahaminya.
Pengalaman pertama untuk mengajar berlangsung di kelas X MIPA 3 materi Protista. Secara mendadak siswa meminta diberikan pengantar, dan aku hanya memiliki beberapa menit untuk mempersiapkannya. Aku bersyukur murid disini termasuk cerdas untuk mendukung pembelajaran yang kondusif dan aktif terjadi feedback. Terima kasih ya dek
Pengalaman berkesan terjadi di kelas XII MIPA 2, ketika aku dan temanku menyampaikan tugas dari guru, ada seorang siswa yang menyampaikan komplainnya, "Ibu pernah jadi siswa atau tidak?". Menurutku menyakitkan, apakah terlalu berat dek? Batinku berkata berusaha dulu dek, kamu bisa ngerjaiinya kok. Akhirnya selama 2 jam pelajaran berlangsung lancar dan mereka mau mengerjakannya dengan lancar. Alhamdulillah.
Saat pulang sekolah Aku dan Galuh (koor PPL) mencari tongkat untuk menyangga tumbuhan di green house, dan dari jauh aku melihat anak yang menanyakan -"Ibu pernah jadi siswa atau tidak?"- di kelas XII MIPA 2 tadi berjalan ke arah kami. Wajahnya antusias dan berseri-seri. Saat sudah dekat, dia mengangkat tangan dan aku menoleh padanya. Dia bertanya, "Namanya Ibu siapa?". Dengan gerak refleks aku menunjukkan ID Card PPLku dan menyebutkan "Bu Nurul". Dia mengerti dan pamit pulang. Rasanya trenyuh, ada murid yang antusias.
Alhamdulillah, aku bahagia lagi. Sekarang aku mulai tahu alasan Bu Mus tetap bertahan untuk mengajar Laskar Pelangi.
Sampai jumpa lain waktu ya :)
It's You
Terima kasih..
Allah pasti mempertemukan kita karena suatu alasan. Terima kasih sudah bersabar menunggu, bisa menerima dan berjalan bersama. Aku banyak belajar dari hidupmu. Aku menyukai setiap nasehatmu yang membuatku terdiam. Aku menyukai saat menunggumu pulang dan aku bisa memanfaatkannya untuk belajar ataupun menyiapkan materi untuk mengajar. Aku belajar untuk mengerti dan memulai hidup baru.
Tentangmu dan masa lalu
Terima kasih sudah mengulurkan tangan untuk menarikku dari pusaran masa lalu. Bertahun-tahun aku terjebak dalam pusarannya. Pernahkah mendengarkan lagu First Love by Utada Hikaru?
you are always gonna be my love
itsu ka dare ka to mata koi ni ochite mo
Aku mengingat masa laluku tiap mendengarkan lagu itu, dan aku akan mulai menjalani kehidupan seperti di kalimat kedua. Terima kasih masa laluku, terima kasih untuk semuanya. Aku pergi ya?
Sekarang
Hallo my new world! Terima kasih sudah datang dan mengisi hidupku.
Masa depan
Tunggu yaaa? masih perjalanan ini
~
Saturday, 25 June 2016
Ekologi Hewan - Nest Distribution Affects Behaviour and Mating Success in A Marine Fish
Distribusi sumberdaya yaitu mengenai daerah sarang dari ikan laut
kecil Gobiusculus flavescens dapat berdampak pada populasi yang mempengaruhi proporsi
individu yang berhasil berkembang biak dan variasi dalam keberhasilan
reproduksi. Sarang yang berkelompok dapat menyebabkan monopoli sumberdaya oleh
sejumlah individu dan mempengaruhi intensitas seleksi seksualnya.
Perilaku perkawinan dipengaruhi oleh distribusi pembiakan
sumber daya (daerah sarang) perlakuan dengan perbedaan dalam distribusi sarang
yang cukup mencerminkan variasi dalam tipe sarang tersebar dan tioe sarang berkelompok. Percobaan mengenai perilaku dan keberhasilan kawin ikan Gobi dilakukan dengan ulangan
14 kali setiap perlakuan dan setiap ulangan berlangsung selama 3 hari. Hasil
yang diperoleh:
1. Perilaku kawin: perilaku agonistic
lebih tinggi dilakukan oleh penghuni sarang perlakuan sarang berkelompok
daripada dalam perlakuan tersebar. Efek ini kemungkinan besar disebabkan oleh
lebih sering terjadi pertemuan dekat antara jantan dan jantan yang cukup dekat
antar masing-masing sarang untuk dianggap sebagai ancaman. Hasil menunjukkan
bahwa jantan menghabiskan lebih banyak waktu bersaing ketika sarang
berkelompok. Tingkat perilaku agresif jantan tidak terlalu berbeda diantara
kedua perlakuan. Pendekatan kawin lebih sering dilakukan pada ikan-ikan pada
perlakuan sarang berkelompok.
2. Pendudukan sarang dan sukses kawin:
perlakuan sarang berkelompok memiliki proporsi yang lebih kecil secara
signifikan oleh jantan yang menduduki sarang daripada dalam perlakuan sarang
tersebar. Kesuksesan kawin dengan proporsi jantan yang memiliki telur di sarang
dalam perlakuan sarang berkelompok lebih kecil daripada dalam perlakuan sarang
tersebar
3. Kesempatan
memilih pasangan dan seleksi: kesempatan bergantung pada kesiapan setiap individu
jantan maupun betina untuk melakukan perkawinan. Ketika perlakuan sarang berkelompok secara signifikan lebih
tinggi kesempatan untuk seleksi daripada di perlakuan sarang tersebar.
Kesempatan lebih tinggi untuk seleksi
ketika perlakuan sarang berkelompok, mencerminkan variasi besar antara jantan
pada keberhasilan reproduksi. Kemungkinan jantan lebih sedikit memperoleh
sarang dalam perlakuan sarang berkelompok. Kesempatan lebih tinggi seleksi
seksual harus kuat ketika sumber daya yang mengelompok. Oleh karena itu, harus
ada cakupan yang lebih besar untuk seleksi pada setiap sifat jantan yang
mempengaruhi kompetisi untuk sarang dalam perlakuan sarang berkelompok.
4. Ukuran
jantan: tidak berbeda secara signifikan antara kedua perlakuan.
5. Kondisi
jantan: tidak berbeda secara signifikan antara kedua perlakuan.
Ikan Gobi atau Gobiusculus flavescens merupakan keystone
spesies yaitu suatu spesies yang menentukan kelulushidupan
sejumlah spesies lain. Dengan kata lain spesies kunci adalah spesies yang
keberadaannya menyumbangkan suatu keragaman hidup dan kepunahannya dapat
menimbulkan kepunahan bentuk kehidupan lain. Spesies tersebut memainkan peran
penting dalam sebuah proses ekologi, turut mempengaruhi spesies lain dan
punahnya spesies ini dapat berakibat pada mudah rusaknya lingkungan atau
ekosistem. Spesies
memainkan peranan yang penting di dalam struktur, fungsi atau produktifitas
dari habitat atau ekosistem. Fokus penelitian pada keystone species, maka aksi
konservasi dari spesies ini membantu melindungi struktur dan fungsi habitat
yang luas yang berhubungan dengan spesies ini selama siklus hidupnya. Ikan Gobi
sebagai keystone spesies yang
memiliki keterkaitan dengan alga yang tumbuh pada habitatnya.
Dalam perilaku kawin, ikan Gobi menunjukkan perilaku agresif dan
perilaku agonistik. Perilaku agonistik adalah suatu pertandingan yang melibatkan baik
perilaku yang mengancam maupun yang menentukan pesaing mana yang mendapatkan
akses ke beberapa sumber daya, seperti makanan atau pasangan kawin. Banyak
perilaku tersebut melibatkan ritual, penggunaan aktivitas simbolik, sehingga
biasanya tidak ada bahaya yang serius yang dilakukan oleh pihak-pihak yang
beradu. Semua
tingkah laku yang mengarah kepada terjadinya perkelahian pada hewan-hewan satu
spesies dapat dikategorkan dalam tingkah laku agonistik.
Ikan Gobi dan sarangnya
menunjukkan adanya hubungan teritori dalan kehidupan dan pendudukan sarang. Suatu teritori adalah suatu daerah yang
dipertahankan oleh seekor individu hewan yang umumnya mengusir anggota lain
dari spesiesnya sendiri. Teritori secara khusus digunakan untuk pencarian
makanan, perkawinan, membesarkan anak, atau kombinasi aktivitas tersebut. Umumnya
lokasi teritori sudah tetap, dan ukurannya bervariasi menurut spesies,
fungsi-fungsi teritori, dan jumlah sumber daya yang tersedia. Pada beberapa spesies
yang mempertahankan teritori hanya pada musim kawin, pada jurnal ini pun
dibahas mengenai ikan Gobi dan teritorinya berkaitan dengan sarangnya untuk
perkawinan.
Sistem perkawinan dan perilaku kawin berhubungan langsung dengan kelestarian hidup
hewan. Terdapat suatu hubungan yang erat antara perilaku kawin yang diamati
dengan jumlah keturunan, yang seringkali menjadi penentu utama kelestarian
hidup seekor hewan. Banyak hewan yang terlibat dalam pendekatan kawin yang
mengumumkan bahwa hewan yang terlibat tidak mengancamnya dan merupakan pasangan
kawin yang potensial. Pada sebagian besar spesies, hewan betina memiliki banyak
investasi parental dan kawin secara lebih selektif dibandingkan dengan hewan
jantan. Hewan jantan pada sebagian besar spesies berkompetisi untuk mendapatkan
pasangan kawin, hewan betina pada banyak spesies terlibat dalam penilaian, atau
penyeleksian hewan jantan berdasarkan ciri-ciri yang lebih disukainya. Ikan Gobi sebagai contoh hewan yang
poligami dengan pasangan dapat mencapai 4 ikan Gobi betina.
Adanya ikan Gobi yang diteliti dalan jurnal ini untuk mengetahui
perilaku dan kesuksesan perkawinannya sebagai keystone spesies yang penting
perannya bagi lingkungannya. Apabila suatu saat spesies ini terancam kepunahan,
hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber data untuk mencegah
kepunahan dari hewan tertentu. Hasil dari penelitian ini untuk mengetahui
dampak pola sarang terhadap kesuksesan dari perkawinan ikan Gobi. Harapannya
dapat meningkatkan jumlah individu ikan Gobi akibat dari perkawinan yang
memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.
Indonesia
memiliki banyak hewan endemik. Ikan-ikan di Indonesia banyak yang termasuk
hewan endemik. Ikan endemik yang terancam punah sangat sulit untuk diselamatkan
apabila jumlah individunya sudah sangat sedikit. Hewan endemik Indonesia perlu
mendapatkan perhatian khusus untuk tetap menjaga kelangsungan hidupnya sebagai
penyeimbang ekosistem. Apabila hewan berada dalam batas jumlah individu yang
mulai mengancam kepunahan atau jumlah kritis, perlu dilakukan penanganan
tanggap darurat. Penanganan tanggap darurat dapat dengan penelitian untuk
mengetahui perilaku kawin ataupun pola kawin yang menunjukkan keberhasilan
perkawinan dalam prosentase yang tinggi. Dari hasil penelitian tersebut dapat
diketahui pola kawin yang tepat agar perkawinan berhasil dan menetaskan anakan
yang sehat dalam jumlah yang banyak.
Perlu
adanya penelitian-penelitan untuk kelestarian hewan. Tujuannya untuk memperoleh
info mengenai pola hidup yang dapat dimaksimalkan dari suatu spesies. Contoh
adalah hewan icon Amerika yang sudah hampir punah dan dapat lestari kembali
dalam jumlah banyak akibat dari kemajuan bidang penelitiannya. Hewan endemik
maupun hewan yang memiliki habitat di Indonesia menjadi aset berharga yang
dimiliki oleh banga. Aset tersebut dapat sebagai daya tarik wisata (dengan
catatan perlindungan ketat terhadap hewan apabila menjadi objek/daerah wisata)
yang dapat meningkatkan pendapatan negara. Pendapatan negara meningkat dapat
mendukung perkembangan penelitian Indonesia dapat meningkat pula menjadi negara
maju.
Penelitian
di Indonesia hanya mendapat porsi sedikit dari perhatian pemerintahan.
Penelitian memiliki peran penting untuk menyelamatkan maupun mengembangkan
hewan-hewan yang ada di Indonesia serta aset berharga lainnya dari negara ini.
Tuesday, 31 May 2016
PEJUANG EKOLOGI BIO EDU 13
Sem
semangat sem sem semangat!!
Ekologi
dimulai di semester 6 hingga akhirnya Bio Edu 13 memulai persiapan KKL di
penghujung semester 6. Terima kasih untuk perjuangan setiap personil Bio Edu 13,
kita bisa karena kita bersama. Terima kasih keluargaku Bio Edu 13. Kalian keluarga
terbaik kedua setelah keluarga sedarahku. Banyak sekali cerita yang bakal bisa dikenang dalam
setiap kebersamaan kita sejak kita bersatu di Pendidikan Biologi FKIP UNS.
KKL
EKOWAN EKOTUM hari Jumat-Sabtu tanggal 27-29 Mei 2016.
Paling
sibuk ketika hari jumat sebagai hari keberangakatan. Pagi pukul 09.00 ada
briefing alat kelompok, briefing tim perkap, dan pengambilan alat peminjaman.
Pukul 14.00 beli protaktor cadangan. Lumayan hectic pas beli ini, untungnya
bisa dapet sesuai kebutuhan. Makasih tim perkap yang selalu sedia bekerja
bersama. Love you all ya guys :)
Persiapan
berangkat pukul setengah 4, hujan mengguyur solo sejak pukul 3. Hujan ngga
menyurutkan semangat bersama buat berangkat KKL. Udah siap semua, tapi busnya
belum datang. Akhirnya 3 busa datang dan berangkat KKL pukul 18.00. Rombongan
KKL sampai di Kantor Desa Ketos pukul 21.00. Kami diangkut pick up menuju rumah
ibu kades desa Ketos. Sambil menunggu kelompok lainnya datang, tim perkap
preparasi dan sebagian anak sholat. Semuanya datang dan ada pembukaan dipimpin
oleh Bu Retno. Atur sebagai pendatang dari dosen dan Kepala Desa Ketos. Selesai
pembukaan, finishing perkap, lanjut tidur.
Bangun
pukul 04.00, bersiap diri dirumah tetangga Bu Kades. Persiapan berangkat. Ada 4
kelompok dalam rombongan angkutan pick up ku. Kelompok di desa Johunut,
Sambiharjo dan Gendayakan (2 kelompok). Anginnya enak banget kayak di drama
descendants of the sun gitu suasananya. Asik banget. Pesan ya, kalo di bak
belakang pick up, jangan di bagian depan, bisa kejedot berkali-kali kayak
pengalamanku, wkwkwk
Sampai
di kantor desa gendayakan, tempat terakhir turun. Praktikum PFT pertama
dilakukan di lokasi ternaungi dan tidak ternaungi. Kelompok 12 menggali tanah,
sampe pindah-pindah gitu soalnya tanah di wonogiri kan tipe Karst yang keras. Setelah
menggali 2 lubang, menuangkan larutan atraktan buat menjebak makrofauna tanah
di PFT di gelas terus ditanam dalam tanah sejajar tinggi tanah. Gelasnya ditutup
alumunium foil dan dinaungi yellow board biar ngga kehujanan. PFT selesai. Kelompok
12 memulai perjalanan Bird Check List dan praktikum Ekotum LCC-PCQ.
Kelompok
12 didampingi oleh Mas Denny memulai explore desa gendayakan. Salah jalan,
nyari jalan, nyari arah, aul mau dijadiin menantu, ketemu warga desa. Plot
pertama ditemukan pukul 9, tapi salah jalan dan batal -_-. Muter jauuuh banget
sampe ke tlogo duren, trus lewat alas sampe 8 bukit. Jauh bangeeet capek, tapi
seneng. Kami jalan hamper belasan kilometer gitu deeh. Pencarian titik tetep
berlanjut sampai ketemu titik yang bisa diplot dan mulai plotting.
Alhamdulillah meskipun muter, tetep menemukan 3 titik plot. Pete, kompas,
protaktor, gps dan warga sangat membantu. Alhamdulillah ya Allah.
Hari
kedua turun di desa gedangan, dan jalannya juga jalan tegalan, alhamdulillah
lebih lancar dari jalan hari pertama. Hari kedua ini bisa kerja cepat, istirahat
dan jam 12 dijemput. Di desa gedangan ketemu pohon beringin besaaaar banget
yang disampingnya ada sumber mata airnya. Disini airnya banyaaaak. Pas hari ke
dua ini melewati sekitar dua bukit dan jalan beberapa kilometer.
Udara
di daerah wonogiri enak, sejuk banget. Anggota kelompokku sampe ada yang pingin
bangun rumah disana. Hahahahaa
Hectic
perkap buat pulang. Makan siang, oh iya makanannya selama di rumah Bu Kades
enak-enak semua. Hahaha
Akhirnya
foto angkatan dan pulaaaaaaang. Naik pick up lagii, sejuuuk, tapi berdiri.. duh
kakiiiii~
Sampe
terminal terus naik bus al amin, aku tidur sampe sukoharjo, akhirnya sampe
kampus, trus pulang kooooos~
Alhamdulillah
pengalaman bersama Pejuang Ekologi Bio Edu 2013.
Terima
Kasih semuanyaaaaa :)
Kelompok 12 dan Mas Denny
Peta buatan tim peta Bio Edu 13
Aku, Aul dan Mas Denny udah jalan di depan, eh yang
belakang masih asik selfi. Tapi makasih yaaa, foto ini bisa jadi kenangan
Alhamdulillah dapat 3 plot dan lanjut hari ke dua 2 plot di Desa Gedangan
Kami Pejuang Ekologi,
Bio Edu 13
Subscribe to:
Posts (Atom)